Senin, 07 Mei 2012

ARTIKEL SISTEM REPRODUKSI “Morning Sickness”


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Morning sickness merupakan keluhan para wanita hamil pada bulan-bulan pertama kehamilan. Tapi, tidak semua wanita hamil mengalami morning sickness. Perbedaan tingkat rasa mual pun berbeda pada setiap wanita hamil. Morning sickness membuat wanita hamil merasa tidak nyaman dengan keluahan yang dialaminya.
Rasa mual dan muntah yang berlebihan dapat mengganggu kondisi wanita hamil. Rasa mual muntah yang dialami menyebabkan para wanita hamil bisa kekurangan untuk nutrisi yang dimasukkan ke dalam tubuh. Setiap kali makan selalu di muntahkan, hal ini menyebabkan para wanita hamil khawatir akan calon janin yang di dalam rahim.
Sebagai penyebab utama morning sickness adalah factor psikologis dari si wanita hamil tersebut. Kurangnya minum air putih juga dapat manjadi factor etilogi terjadinya morning sickness. Makanan yang cukup akan memenuhi nutrisi tubuh ibu hamil, khususnya para wanita hamil yang mengalami morning sickness. 
2.      Tujuan
a.       Tujuan Umum
Mengetahui secara umum mengenai morning sickness yang dialami wanita hamil pada bulan-bulan pertama kehamilan.
b.      Tujuan khusus
1)      Mengetahui pengertian dari  morning sickness.
2)      Mengetahui penyebab dari morning sickness.
3)      Mengetahui penatalaksanaan morning sickness.
4)      Mengetahui berbagai macam tips untuk mengatasi morning sicknes

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Morning sickness adalah rasa mual dan muntah yang dialami oleh sebagian wanita hamil. Biasanya terjadi pada tiga bulan pertama kehamilan. Tapi, tidak semua wanita hamil mengalami morning sickness. Perbedaan tingkat rasa mual pun berbeda pada setiap wanita hamil.

B.     Penyebab
Penyeabab terjadinya morning sickness adalah pengaruh perubahan psikologis pada wanita hamil dan adanya hormone Beta HCG ( Human Chorionic Gonadtropin ) yang dikeluarkan oleh calon bayi. Hormone inilah yang menimbulkan rasa mual yang biasanya terjadi pada pagi hari. Hal ini biasanya dialami oleh wanita hamil yang kurang minum air putih pada malam hari sehingga tidak buang air kecil. Akibatnya hormone Beta HCG dalam darah tidak dibuang dan meningkat jumlahnya.
Walaupun disebut dengan “ morning sickness ” namun tidak berarti rasa mual dan muntah hanya terjadi ketika pagi hari. Mual dan muntah ini dapat terjadi setiap saat, yaitu pada siang, sore, atau malam hari. 
Biasanya, para wanita hamil yang mengalami morning sickness, akan merasa khawatir dengan kondisi bayi di dalam kandungan yang tidak cukup nutrisi. Tapi, tidak perlu terlalu dicemaskan, asalkan cukup makan, walaupun dalam porsi kecil tetapi sering, banyak minum air putih, cukup istirahat, dan berpikir positif.

C.     Tips Mengatasi Morning Sickness
1.      Ketika bangun tidur pada pagi hari, jangan langsung bangun dan berdiri. Duduklah dahulu beberapa saat. Lalu, berdiri dengan perlahan.
2.      Siapkan biscuit di dekat tempat tidur. Makanlah dahulubeberapa potong sambil duduk di tempat tidur sebelum berdiri.
3.      Aturlah pola makan dengan baik. Jangan makan dengan porsi yang besar. Sebab, akan memicu rasa mual. Tapi, makanlah dsalam porsi kecil dan sering.
4.      Perbanyaklah mengkonsumsi buah- buahan segar, sayuran, serta makanan yang banyak mengandung karbohidrat, dan protein tinggi ( seperti: kentang, biscuit, roti ). Hindari makanan yang pedas, berlemak dan berminyak.
5.      Perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi akibat muntah.
6.      Konsumsilah makanan yang mengandung serat tinggi untuk melancarkan buang air.
7.      Istirahatlah yang cukup, tetap berusaha tenang dan santai dengan meluangkan waktu untuk mendengarkan music yang menyenangkan dan membaca buku.
8.      Istirahatlah yang cukup diperlukan. Tapi, jangan tidur berlebihan. Sebab, dapat mengakibatkan aliran darah tidak lancer sehingga buang air menjadi terganggu.
9.      Tetaplah berolahraga yang ringan seperti berjalan kaki atau berenang.
10.  Jangan khawatir bila sering buang air kecil. Ssebab, hormon Beta HCG dapat terbuang ketika buang air kecil.
11.  Bila mual muntah sangat hebat dan terus- meterus, berkonsultasilah dengan dokter.

D.    Artikel
Ichen ZR, Penulis, Jakarta
“ Hueekkk ….” Rasa mual dan rasa pusing yang hebat membuatku memuntahkan seluruh isi perutku. Setelah itu, aku terduduk lemas di kursi yang sengaja diletakkan oleh suami di depan kamar mandi. “ supaya lebih gampang ke kamar mandi, ” begitu alasannya.
      Wajahku pasti tampak lesu dan pucat. Sejenak, aku pun menyandarkan tubuh ke kursi dan memejamkan mata untuk memulihkan tubuh kembali.
      “ minumlah air hangat ini ” ujar suamiku yang rupanya telah membawa segelas air putih. Kemudian, aku teguk pelan-pelan. Setelah itu, rasa mual dan pusing pun beransur-ansur hilang.
      Yah, itulah peristiwa yang selalu berulang setiap pagi pada min ggu-minggu pertama kehamilanku. Aku memang sempat mengalami “ morning sickness ” rasa mual dan muntah yang boiasanya dialami oleh bunda hamil pada bulan-bulan pertama kehamilan. Rasanya cukup mengganggu sekali. Setiap pagi, baru saja masuk kamar mandi untuk sikat gigi, perutku rasanya sudah tidak enak dan mual. Lalu, dilanjutkan dengan acra muntah-muntah.
      Belum lagi kalau aku mencium aroma masakan yang biasanya tidak bermasalah untuk penciumanku. Namun, pada awal-awal kehamilan sepertinya menjadi sesuatu yang sangat terlarang untuk aku dekati. Bayangkan saja aku bias muntah-muntah hanya mencium bawang goring, bakso, temped an terutama susu. Wah, padahal bunda hamil harus makanan bergizi plus susu.
      Aku konsultasi pada dokterku. Dokter menyarankan harus banyak-banyak makan sayuran dan buah-buahan segar. Akhirnya, setelah mengikuti saran dokter, berbagai tips dari teman, dan buku-buku atau majalah, memasuki bulan kedua, aku sudah tidak mengalami morning sickness.
      Satu hal yang aku pelajari dari pengalaman ini adalah, kadang morning sickness dari diri kita sendiri. Badan yang tidak bugar dan ras khawatir yang dimunculkan terus-menerus kalau kita pasti melalui kehamilan dengan rasa mual muntah, justru menjadi pemicu rasa mual dan muntah. Aku pun mencoba menyakinkan diriku sendiri kalau rasa mual itu harus dilawan dan tidak usah terlalu dibesar-besarkan. Akhirnya, aku dapat melalui awal-awal kehamilan dengan menyenangkan.

Syasya, Karyawan, Jakarta
Gejala-gejala morning sickness yang aku alami mulai terasa sejak usia janin sekitar dua bulan. Pada trimester pertama, berat badanku bukannya bertambah, tapi turun sebanyak 1,5 kg. hal itu dikarenakan selera makan yang hilang sama sekali. Bagaimana tidak, setiap kali memasukkan makanan ke mulut, pasti langsung keluar lagi. Muntah adalah gejala yang sangat sering terjadi padaku saat itu. Tidak kenal tempat dan waktu.
      Awalnya, terjadi setiap pagi hari. Tapi, lama-kelamaan, tidak hanya pagi hari, siang hari dan sore hari pun aku selalu muntah. Frekuensinya makin lama makin meningkat. Kadang, di perjalanan aku muntah. Aku benar-benar tidak bisa menahannya.
Untungnya selama aku hamil waktu itu, suamiku mau mendampingi ke mana saja aku pergi. Jadi sewaktu-waktu aku muntah, dia yang akan membersihkan muntahanku. Dia juga membawakan kantong plastic ke mana pun kami pergi. Jadi, sewaktu-waktu muntah, kantong itu yang jadi penampungnya. Tapi, terkadang belum sempat kami mengeluarkan kantong, muntahan sudah menyembur duluan ke mana-mana.
Kata orang, gejala morning sickness akan berhenti ketika kehamilan mencapai usia trimester kedua. Tapi, kenyataannya hal itu tidak terjadi padaku. Pada trimester kedua rasa mual dan muntahku masih saja ada. Bahkan, saat perutku sudah menggelembung besar di usia kandungan yang menginjak 8 bulan aku mengalami muntah. Namun, lama-kelamaan aku sudah terbiasa.

Analisa artikel
      Dari kedua artikel diatas sudah cukup baik dalam penyajiannya. Sudah menjelaskan gejala, penyebab, penatalaksanaan yang dilakukan ketika mual muntah itu dating. Kedua artikel tersebut ada perbedaanya, ibu I mengalami morning sickness pada bulan-bulan pertama kehamilan, sedangkan ibi S mengalami morning sickness sampai bulan ke 8 kehamilannya. Frekuensi muntah di artikel yang pertama sama, tetapi untuk artikel yang kedua frekuensi muntah makin lama makin meningkat. Mual muntah tidak hanya terjadi pada pagi hari tetapi bisa siang, sore dan malam hari. Mual muntah yang dialami para wanita hamil pada kehamilan bulan-bulan pertama kehamilan dipengaruhi oleh factor psikologis si wanita hamil. Tetapi, tidak semua wanita hamil mengalami morning sickness. Jika cukup istirahat, makan teratur, berpikiran positif tentang kehamilannya, perbanyak minum air putih, konsumsi buah-buah dan sayuran segar akan mengurangi resiko morning sickness.
Kelemahan dari artikel yang kedua adalah tidak dijelaskan mengapa mual muntah sampai bulan ke delapan kehamilannya. Ibu S juga tidak melakukan konsultasi ke dokter.
.





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Morning sickness adalah rasa mual dan muntah yang dialami oleh sebagian wanita hamil. Para wanita hamil akan selalu mengalami keluhan mual muntah pada kehamilan bulan-bulan pertama kehamilan. Penyebab utama morning sickness adalah dari dalam wanita hamil itu sendiri. Jika cukup minum air, istirahat yang cukup, jaga kondisi tubuh agar tetap fit akan mencegah gejala morning sickness yang timbul pada wanita hamil. Kejadian morning sickness pada wanita hamil berbeda-beda frekuensinya, ada yang terjadi hanya pada trimester perama tetapi ada juga yang terjadi pada 8 bulan kehamilan. Morning sickness akan di alami oleh kebanyakan wanita hamil, maka para wanita hamil harus selalu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan segar.














DAFTAR PUSTAKA

Cendika, Dewi dan Indarwati. 2011. Panduan Pintar Hamil dan Melahirkan. Jakarta Selatan :
Wahyu Media

Tidak ada komentar:

Posting Komentar